Valentine’s Day adalah perayaan resmi Nasrani dan ummat Islam
dilarang ikut-ikutan merayakan, ini adalah wilayah aqidah yang kita
harus tegas dan tidak mencampuradukkan antara hak dan batil.
Dalam The Catholic Encyclopedia, Vol. XV sub judul; Santo Valentino,
diurai tentang sejarah Valentino. Sumber ini setidaknya menampilkan
kisah Valentino dalam 3 versi. Inti dari semuanya adalah bahwasanya hari
Valentine adalah untuk mengenang Pendeta St. Valentine yang hidup di
akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14
Februari 269 / 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah
menentang beberapa perintahnya.
Dalam The Encyclopedia Britania, Vol XII, sub judul: Chistianity,
dijelaskan bahwa untuk lebih mendekatkan ke dalam agama Kristen, pada
496 M Paus Glasisus I menjadikan kisah ini menjadi perayaan gereja
dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Pendeta St.
Valentine yang dieksekusi pada tangal 14 Februari (The World Encylopedia
1998).
Semangat Valentine adalah Semangat Berzina dan Pelecehan Kaum Perempuan
Ritus hari Valentine’s yang mengusung panji percintaan dan kasih
sayang, diperingati dengan berbagai cara. Ada yang mengekspresikannya
dalam bentuk memakai pakaian dan apa saja yang berwarna pink. Pengiriman
kartu yang kadang-kadang disertai dengan hadiah yang sarat dengan
simbol LOVE. Namun ada yang merayakan dengan menggelar pesta makan,
minum yang diiringi musik dansa yang dinyanyikan secara berpasangan.
Bahkan diakhiri hubungan seks alias berzina.
Jadi, hari Valentine lebih tepat disebut dengan HARI PELECEHAN KEHORMATAN.
Hukum Merayakan Valentine
Allah Ta’aala berfirman:
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku
tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak
pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu,
dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 1-6).
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Daud dll).
Para Ulama Rahimahumullah mengatakan bahwa ikut-ikutan dalam
merayakan Valentine atau perayaan-perayaan non muslim lainnya hukumnya
adalah haram, bahkan lebih haram dan lebih besar dosanya daripada
meminum khamer atau narkoba, berzina, berjudi dan dosa-dosa besar
lainnya, karena dosa ikut serta dalam perayaan non muslim mengandung
unsur syirik dan kufur, yaitu ikut merestui kekufuran dan kesyirikan.
Hari Kasih Sayang Dalam Islam
Islam adalah agama kasih sayang, yaitu kasih sayang yang benar dan
bukan pelecehan kehormatan. Dalam Al-Qur’an banyak disebutkan sifat
Allah Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wasallam adalah manusia
yang penuh dengan kasih sayang dan mengajarkan kasih sayang.
Beliau bersabda: “Orang-orang yang penyayang pasti disayang oleh Sang
Maha Penyayang. Sayangi yang di bumi, pasti yang di langit sayang
kepadamu.”…
“Siapa yang tidak menyayangi, dia tidak akan di sayangi.”
Jadi, dalam agama Islam setiap hari adalah Hari Kasih Sayang…
Alhamdulillah, aku bangga jadi orang Islam, buat apa meniru-niru yang lain….
*)hatibening
Ngopimu kurang kenthelll leee....dolanmu juga urung adohhh
BalasHapus