Musik Rock Al Arabia
Tahun
1950 Musik Rock melanda dunia, termasuk pada Musik Al Arabia. Hal
ini terlihat pada kelomok Musik Rock Al Arabia yang mencamplurkan dengan
Musik Heavy Metal, Musik Alternatif Rock, berdasarkan nuansa Al Arabia.
Musik
Rock Al Arabia menjadi perhatian kelompok musik di Timur Tengah seperti JadaL
dan Akher Zapheer dari Jordania, Mashrou' Leila dan
Meen dari Lebanon, Massar Egbari, Sahara
rock band, Wyvern dan Cartoon Killerz dari Mesir, Khalas dan Chaos band dari Palestine dan Acrassicauda
dari Irak. Band Hoba Hoba Spirit dari Maroko juga terkenal di wilayah Maghrebi.
Sedangkan Rachid Taha dari Aljazaiusr memainkan campuran Musik
Rock dan Musik Rai.
Alat
Musik Arab Tradisional
Gambus
Gambus
(Gitar Arab)
Gambus
adalah sebangsa gitar yang dipakai di Musik Arab, memiliki 6 jenis dawai
rangkap, dawai yang dipakai adalah usus kambing atau nylon, biasanya setiap
dawai rangkap sehingga ada 12 dawai semuanya, tidak ada fret (jadi
seperti biola, papan polos, nada ditentukan dengan posisi jari seperti main
biola), sedangkan plektrum disebuta dalam bahasa Arab sebagai risha
(artinya bulu). Sekarang dawai dibuat dari nylon yang dibungkus kuningan
atau tembaga) seperti dawai gitar.
Gambus
memiliki suara rendah yang unik. Gambus Arab berbeda dengan yang ada di
Turki, Armenia, atau Yunani. Di Turki terdapat berbagai tala, dan
berbeda dengan yang ada di Arab. Nama lute di Eropa adalah berasal dari
Arab, yaitu al oud. )
Qanun
(Kecapi Arab)
Qanun
Qanum
adalah alat musik dawai seperti kecapi atau zither yang berasal dari Harpa
Mesir, dan dimainkan sejak Abad X, kemudian dibawa ke Eropa pada Abad XII. Arti
Qanun sebenarnya adalah Hukum.
Bentuk
Qanun adalah seperti trapesium dengan papan suara yang datar untuk 81 dawai, di
mana dibagi 3 kelompok akord. Cara memainkan adalah dengan meletakkan diatas
pangkuan atau meja, dibunyikan dengan petikan jari di mana terdapat 4 plektrum
dipasang pada ujung 4 jari (bukan jempol) setiap tangan, dawai ditumpu oleh
penunjang (brigde) pada kulit domba atau ikan yang menutupi sebagian
qanun yang segi empat (jadi suara dibuat dengan resonansi kulit domba/ikan
tersebut). Pemain juga akan membuat Maqam baru dengan tangannya,
termasuk untuk modulasi.
Nay
(Serunai Arab)
Nay
Nay (bahasa Parsi berarti reed
atau yang dipakai untu Clarinet), atau kalau di Sumatera disebut Serunai.
Alat ini memiliki 9 sambungan, dengan 6 lubang (seperti pada suling bambu) dan
1 lubang dibawah untuk jempol (seperti pada rekorder). Berbagai panjang untuk
setiap tala nada. Cara meniup seperti suling, untuk nada tinggi dengan tiupan
lebih. Meskipun kelihatan sangat sederhana, namun cukup sulit, terutama kalau
mau mendapat suara khusus harus berpengalaman.
Maetro
nay adalah: Bassam Saba (Lebanon).
Rebana (Tamborin Arab)
Rabana
Rebana yang kita kenal di sini
adalah berasal dari Arab, terutama dipakai untuk Qasidah, Musik Melayu, maupun Dangdut, yang juga kita kenal
dengan bama tambourine (di Arab disebut sagaat. Ukuran
bervariasi, kalau dalam musik Dangdut disebut kendang dengan
kulit lembu, dan suling dari bambu, namun di Arab biasanya memakai kulit
domba (banyak di sana) atau kulit ikan. Ukurannya biasanya dengan diameter 20
cm dan tinggi 8 cm, diberi krincingan tembaga sebanyak 5 pasang.
Karena
kulit domba atau ikan sangat sensitif terhadap kelembaban udara, maka sebelum
main mereka sering memanaskan di atas api lebih dahulu. Oleh sebab itu mereka
sering membawa cadangan. Sejak tahun 1980, sudah ada yang modern, dibuat dari
aluminium atau palstik, kemudian kulitnya diganti dengan plastik juga (tentunya
hal ini untuk menjaga kestabilan terhadap kelembaban udara). Malah ada rebana
yang dapat ditala seperti halnya timpani.
Buzuq
(Mandolin Arab)
Kata
buzuq berasal dari Turki, pada masa prajurit Ottoman, yang berarti kepala
terbakar. Awalnya alat musik ini dibuat dari sepotong kayu tunggal yang
dipotong dan digerus, namun sekarang sudah berupa beberapa lapis kayu untuk
membentukny, dan juga putaran dawai sudah dengan mekanik seperti gitar.
Alat
musik ini mempunyai papan jari yang panjang dan dawai logam, dimainkan dengan
petikan plektrum tanduk, sekarang dari palstik. Dawai logam memberi suara yang
nyaring, baiasnya dimainkan secara tunggal dan tidak dalam kelompok pemusik
Arab (band), dan biasa dijumpai di Suriah, Lebanon, Palestine, dan Jordan, terutma dalam hubungan dengan Musik Gypsy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar