(
RENUNGAN ) GAMBARAN NERAKA & PENGHUNINYA - Allah Subhannaahu wa
Ta'ala telah berfirman,“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. 66:6) Berkata Ka’ab
al-Akhbar, “Demi Dzat yang jiwa Ka’ab ada ditangan-Nya, andaikan engkau
ada di ujung timur dan Neraka ada di ujung barat, kemudian Neraka itu di
singkap, maka otak kalian akan ke luar meleleh dari kedua lobang
hidung, karena panasnya yang dahsyat. Wahai manusia, apakah kalian
merasa tentram dengan ini? Ataukah kalian akan mampu bersabar
terhadapnya? Wahai manusia, berbuat taat kepada Allah lebih ringan bagi
kalian dari pada menanggung siksa seperti ini, maka taatlah kalian semua
kepada-Nya! (At-Tadzkirah fi ahwalil mauta wa umur al akhirah 2/145).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah menyebutkan sejumlah dosa secara
global yang merupakan penyebab dari masuknya seseorang ke dalam Neraka,
yaitu: Menyekutukan Allah Ta’ala; Mendustakan para rasul; hasad
(dengki); Dusta; Khianat; Berbuat aniaya, kekejian; Ingkar janji;
Memutuskan silaturrahmi; Pengecut dalam berjihad; Bakhil; Munafik;
Berputus asa dari rahmat Allah; Merasa aman dari makar Allah; Berkeluh
kesah terhadap musibah; Angkuh; Sombong atas nikmat yang diterima;
Meninggalkan hal-hal yang wajib; Melanggar hudud (batasan dari Allah);
Menerjang keharaman-Nya, takut kepada makhluk bukan kepada Allah;
Beramal karena riya’ dan sum’ah; Menyelishi Al-Qur’an dan as-Sunnah baik
dalam perbuatan atau pun keyakinan; Taat kepada manusia dalam rangka
maksiat kepada Allah; Fanatik terhadap kebatilan; Mengolok-olok
ayat-ayat Allah, menentang kebenaran; Menyembunyikan sesuatu yang
seharusnya disampaikan baik ilmu maupun kesaksian; Sihir; Durhaka kepada
kedua orang tua; Membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali secara
haq; Memakan harta anak yatim; Riba; Lari dari medan pertempuran;
Menuduh berzina wanita baik-baik dan terjaga kehormatannya; Melakukan
zina atau liwath; Ghibah dan namimah dan lain-lain yang telah di
jelaskan keharaman-nya di dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Allah Subhannaahu wa Ta'ala telah berfirman,
Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. 6:162-163)
Maka tauhid yang murni yang tidak tercampuri dengan kemusyrikan, niatan
selain Allah, menilai semuanya karena Allah, bukan karena mobilnya,
bukan menilai orang karena jabatannya, bukan menilai orang karena
dunianya, tetapi agamanya, semua yang niatannya gak karena Allah, adalah
sumber keburukan, yang dilihat hanya sisi keduniaan, kesejahteraan,
tetapi sisi Akhirat dan ketinggian Islam, tidak lagi mendapat perhatian,
baik yang besar maupun yang kecil adalah syarat mutlak untuk
keselamat-an seseorang dari Neraka.
Tauhid yang murni
membuahkan ketaatan kepada Allah dan ketundukan terhadap-Nya. Karena
tauhid dan iman tempatnya di hati. Apabila tauhidnya bagus, maka seluruh
perbuatan anggota badan akan ikut bagus pula. Maka apa yang
diperintahkan oleh Allah akan segera dilaksanakannya, selalu taat,
mengikuti dan takut kepada-Nya. Semua harus berdasarkan niat dan sisi
Allah dan agama-Nya
Mari kita perhatikan sabda Nabi
Shallallaahu Alaihi wa Sallam berikut ini, “Sesungguhnya Allah telah
mengharam-kan neraka bagi orang yang mengucap-kan “La ilaha illallah,”
karena semata-mata mengharap wajah Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dan inilah refleksi dari hadist barusan dimana bacaan ini kita ucapkan
dalam tiap-tiap shalat Faqrdhu. Dimana ketundukan hanya kepada Allah
yang mengatur seluruh kehidupan dalam Quran dan Sunnah
Allah Subhannaahu wa Ta'ala telah berfirman,
Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. 6:162-163)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar